Ke mana?
Surya membangunkannya pagi itu. Matanya yang terpejam tergugah untuk segera terbuka, menyambut pancaran sinar yang masuk menembus lewat jendela kamarnya. Malam telah berlalu, namun rasa gundah itu masih belum berlalu dari hatinya. Rasa kalut masih menyelimuti hatinya. Matanya tergoda untuk sekali lagi terpejam, mengenang perasaannya semalam. Ia duduk merenung menatap objek langit di malam hari yang begitu cantik berbentuk bulat sempurna. Buku terbuka di atas mejanya, semua peralatan tulis sudah siap digunakan, dan lampu meja telah dinyalakannya sedari tadi. Namun, tidak ada tindakan yang dilakukannya selain bertopang dagu sambil memandang kecantikan rembulan. Ya, rembulan membangkitkan sisi melankolinya. Ke mana dia? Ia bertanya-tanya dalam hatinya. Pikirannya begitu kacau, banyak hal yang dipikirkannya. Bertubi keputusan harus segera ia ambil. Kejenuhan menyiksa otak serta batinnya. Sungguh, ia membutuhkan pencerahan. Ke mana dia ketika aku bu