Mungil dan Kupu

Mungil. Ya, ia mungil
Di balik mahkota yang senantiasa menyelimutinya
Di balik mahkota yang menyembunyikannya

Ia merekah ketika musim semi tiba
Namun mahkota itu segera rontok
Ketika musim kemarau tiba
Tak pernah ada lagi tanda-tanda
Ia akan merekah kembali

Delapan musim berlalu
Si Mungil tetap pada posisinya,
tanpa sekalipun mahkota terbuka
Tampangnya tak elok, penuh debu
Tak satupun kupu yang meliriknya

Hingga suatu saat tibalah musim kesembilan
Gugur, dingin, angin menghantam
Si Mungil tetap mampu berdiri tegak

Sampai ketika seekor Kupu mengunjunginya
Menaburkan serbuk sari yang dibawanya
membuat Si Mungil kembali merasakan hidup
Bagaimana rasanya dicintai oleh Kupu

Namun sayangnya, Sang Kupu tak lagi datang
Seperti yang ia lakukan selama tiga musim
Sang kupu jarang datang
Hingga akhirnya, sama sekali tak pernah datang
Membiarkan Si Mungil menutup diri sekali lagi
Di balik mahkotanya yang perlahan rusak

Si Mungil tetap pada posisinya,
tanpa sekalipun mahkota terbuka
Tampangnya tak rupawan, penuh cela
Namun ia tetap setia menanti kehadiran
Sang kupu

Menanti itu lelah, membosankan
Si Mungil sadar, tak mungkin selamanya
ia menanti kehadiran Sang Kupu
Yang bahkan tak lagi mengingatnya

Ia rindu, rindu untuk melepas kesepian
Ia rindu, rindu untuk kembali merekah
Ia rindu, rindu untuk merasakan cinta
Dan ia tetap di tempatnya,
bertahan dalam hening

Entah ada angin apa yang bertiup
Membawa seekor Kupu datang
Ia tak secantik Kupu sebelumnya

Mungil tak peduli
Tak mungkin Kupu itu meliriknya
Dengan tampilan tak menarik
Tak ada kelebihan untuk disuguhkan

Tanpa disadari, Kupu itu datang
Hinggap, bertahan berlama-lama
Menikmati kebersamaan dengan Si Mungil

Si Mungil berusaha tak terbawa kebahagiaan
Ia tak yakin sampai kapan Kupu itu akan bertahan
Di sisi lain, ia bahagia dengan kehadiran Kupu
Dalam hatinya terdalam, ia menyimpan sejuta tanya

Ketika ia merasa sepi, ia rindu kehadiran Kupu
Namun ketika Kupu hadir menemaninya,
kenapa justru ragu yang mengekang pertumbuhannya?

this is an analogy.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surya dan Mentari

Zebra Cross.

Oasis