Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

Mungil dan Kupu

Mungil. Ya, ia mungil Di balik mahkota yang senantiasa menyelimutinya Di balik mahkota yang menyembunyikannya Ia merekah ketika musim semi tiba Namun mahkota itu segera rontok Ketika musim kemarau tiba Tak pernah ada lagi tanda-tanda Ia akan merekah kembali

Topeng

Gadis itu masih di sana Berdiri dan bertahan Tak peduli hujan kian deras menerpanya                 Hujan, hujan, dan hujan                 Tak hanya tetes air yang terjatuh

Out of this World

Jika aku punya sayap Mungkin kini aku sudah terbang Pergi mengasingkan diri Dari hiruk pikuk dunia ini                 Jangan hambatku pergi                 Jangan tahanku di sini                 Biarkan aku pergi                 Menciptakan duniaku sendiri

Box

Sehari penuh ia habiskan dalam ruangan itu. Ruangan yang bernuansa biru – warna favoritnya. Seharusnya, warna itu mampu memberikan ketenangan padanya. Setiap kali ia merasa gundah, dengan berada di ruang pribadinya saja ia mulai merasakan sedikit ketenangan. Namun kali ini tidak, ada sesuatu lain. Seolah ada hal lain yang justru menyingkirkan rasa tenang itu, dan menghadirkan kebimbangan.             Dunia ini terasa dingin, sangat dingin. Dunia ini selalu menghadirkan sejuta tanda tanya pada babak baru. Terkadang dunia membuatnya tersenyum. Terkadang dunia juga meluncurkannya pada titik terendahnya. Senyum yang selalu dipasangnya, tak mampu mengembang terus. Bunga saja dapat mengempis, demikian dengan senyumannya. Bagaikan topeng, senyum itu ia lepaskan ketika ia berada dalam ruang pribadinya.